![]() |
Sumber Gambar: Ronald/Bidluh/2010 |
Jagung Titi adalah sejenis bahan makanan yang terbuat dari bahan baku
jagung yang proses pembuatannya menggunakan alat/periuk yang terbuat
dari tanah (tembikar) sebagai wadah untuk mengsangrai/menggoreng dan
batu sebesar kepalan tangan manusia dewasa untuk menitinya/menempah
jagung sampai pipih/menyerupai emping. Jjagung titi merupakan makanan
khas masyarakat Lembata, Flores Timur dan Alor. Walaupun demikian sampai
dengan saat ini keberadaannya tetap ketinggalan (belum populer) karena
proses pembuatannya yang spesifik yang hanya dapat dikerjakan oleh
orang-orang tertentu dan berada dipedesaan secara turun temurun. Kini
keberadaan jagung titi tersebut di mata dan lidah masyarakat Lembata,
Flores Timur dan Alor selalu diminati bahkan sangat berarti dalam hidup
dan kehidupan masyarakatnya. Disebut jagung titi karena proses
pembuatannya, jagung yang sudah disangrai dalam periuk tanah di tempah
(dititi-bahasa lamaholot).
Pada umumnya jagung titi sering digunakan pada saat sarapan pagi,
menjamu tamu maupun sebagai bekal dalam suatu perjalanan jauh/wisata
bahkan untuk anak-anak sekolah diperantauan, karena keistimewaan jagung
titi ini adalah tahan lama sampai berbulan-bulan asalkan ditempatkan
pada wadah yang kering.
ALAT DAN BAHAN- Batu induk, yaitu batu yang besar dan permukaannya datar
- Anak batu/ukurannya kecil, yaitu batu yang bentuknya bulat dengan ukuran kepalan tangan orang dewasa.
- Periuk tanah atau tembikar.
- Batu tungku
- Api dan Kayu api
- Nyiru/wadah untuk menampung hasil jagung titi
- Kayu
- Alat pengaduk terbuat dari sepotong kayu/bambu berukuran 20 - 25 cm.
Sedangkang bahan yang dibutuhkan adalah:
- Jagung yang masih dalam bentuk tongkolan (menggunakan jagung dalam bentuk tongkolan agar ukuran jagung yang digunakan sama besarnya). Untuk mendapatkan hasil yang baik jagung yang digunakan harus benar-benar terseleksi yaitu berasal dari biji jagung yang besar dengan tekstur mengkilat.
CARA MEMBUATNYA
- Api dinyalakan dengan menggunakan kayu yang berkualitas (menghasilkan bara api yang baik/tahan) seperti kusambi, kukung, lamtoro, dll.
- Letakan periuk tanah tersebut ke atas tungku yang apinya sedang menyala.
- Jagung yang sudah terseleksi dipipil setengah bagiannya; setelah itu dimasukan ke dalam periuk tanah yang sedang memanas tersebut sebanyak ¾ genggam atau ± 100 biji per sekali aduk. Kemudian diaduk-aduk agar pemanasannya benar-benar merata.
- Setelah jagung tersebut setengah masak, segera dilakukan proses penitian. Apabila penitian dilakukan tidak tepat waktu (terlalu cepat/terlalu lambat) maka saat dititi jagung tersebut akan hancur dan kalau terlambat dititi jagung tersebut akan mekar yang membuat penampilan hasil titian kurang bagus.
- Api yang digunakan sebagai sumber panas diusahakan jangan terlalu besar nyalanya. Biasanya hasil titiannya baik apabila sumber panasnya dari bara api dan bukan nyala api/jagung dipanggang.
ANALISA USAHA
Berdasarkan hasil uji coba; dari satu rantang jagung pipilan/ kira-kira 1 kg, dengan harga Rp. 5000; setelah diproses menjadi jagung titi dapat menghasilkan 4 rantang. Harga 1 rantang jagung titi Rp. 7.500, maka 4 rantang dapat menghasilkan uang sebesar Rp. 30.000,-. maka keuntungan kotor yang diperoleh dari usaha tersebut sekitar Rp. 25.000.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan yang ada maka dapat disimpulkan bahwa
usaha industri rumah tangga jagung titi dapat memberikan keuntungan.
Disamping itu kalau dilihat dari kandungan gizinya sangat baik yaitu
protein 9,6; serat kasar 4,13 dan energi 368,9.Dimana kalau dibandingkan
dengan marning jagung dan emping jagung yang dikelola dengan teknologi
sedikit modern, jagung titi masih lebih unggul kandungan gizinya yaitu
marning jagung protein 7,3; serat kasar 4.6. Sedangkan jagung
titi/emping jagung dengan protein 8,7 dan serat kasar 0,97. Kondisi yang
ada apabila dibandingkan dengan nasi, maka jagung titi juga masih lebih
unggul yaitu nasi dengan proteinnya hanya 2,1; serat kasarnya tidak ada
dan energinya 178. Dengan adanya kandungan serat kasar yang tinggi pada
makanan jagung dapat memberikan keuntungan bagi para konsumen karena
bisa menetralisasi penimbunan lemak yang berlebihan sehingga dapat
terhindar dari berbagai macam penyakit yang tidak dikehendaki. Dengan
demikian maka bahan makanan yang berasal dari jagung, termasuk jagung
titi dapat dianjurkan menjadi makanan pokok bagi masyarakat pengganti
nasi/beras. (Ronald/Lembata)
sumber : http://cybex.deptan.go.id
0 komentar:
Posting Komentar